Beberapa keuntunganya adalah:
-Murid dapat mengeksplorasi sendiri pelajaran yang ia pelajari sehingga dapat memancing rasa keingintahuannya dan melatih berfikir kritis.
-Murid- murid yang aktif akan merasa lebih fun dalam belajar, dan
-Membuat suasana kelas menjadi tidak pasif dan terpaku pada pengajar.
Beberapa kekurangannya adalah:
-Murid yang pasif akan merasa tertekan.
-Murid yang pasif cenderung akan lebih tertinggal dalam pelajaran karena kurang mendapat ilmu.
Memasuki Tahun Akademik 2008/2009 ini kita sudah menerapkan SCL (Student Center Learning) dan meninggalkan cara lama, TCL (Teacher Center Learning). Dalam penerapan SCL, siswa perlu diberi peran yang lebih besar dalam aktivitas mencapai tujuan pembelajaran.Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (learnercentered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalammembangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran dengan keterlibatan aktif siswa ini berarti guru tidak lagi sebagai mediator tunggal dalam proses belajar mengajar. Guru sudah tidak lagi sebagai tokoh utama dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa memperoleh kesempatan dan fasilitasi untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning), dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa.
cenderung menciptakan lingkungan pembelajaran dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Suasana kelas yang hangat, mendukung. Dalam susana ini, guru mengijinkan
siswa untuk mengenalnya dan selanjutnya akan menyukainya. Kalau guru disukai
oleh siswa, maka siswaakan bersedia bekerja keras untuk orang yang disukainya.
b. Para siswa diminta untuk hanya mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat. Guru
harus menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh siswa jika mereka
mengerjakan apa yang diminta oleh guru. Informasi ini akan menjadi berguna jika
secara langsung dikaitkan dengan ketrampilan hidup yang diperlukan siswa,
sehingga siswa terdorong untuk melakukannya dan guru meyakini bahwa hal itu
sungguh bermanfaat atau diperlukan oleh siswa ketika mereka nanti menjadi
mahasiswa.
c. Para siswa selalu diminta untuk mengerjakan yang terbaik yang mereka dapat
lakukan. Kondisi kualitas pekerjaan termasuk didalamnya adalah pengetahuan
siswa tentang gurunya dan apa yang diharapkannya serta keyakinannya bahwa
guru memberikan kepedulian untuk membantunya, keyakinan bahwa tugas yang
diberikan guru itu selalu bermanfaat, keinginan yang kuat untuk berusaha dengan
sekuatnya untuk mengerjakan tugasnya sebaik-baiknya, dan mengetahui bagai-
mana pekerjaannya itu akan dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya.
d. Para siswa diminta untuk mengevaluasi pekerjaannya. Evaluasi diri diperlukan
untuk menilai kualitas pekerjaan yang telah dilakukan oleh para siswa, semua
siswa harus mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan dievaluasi, berdasarkan
hasil eveluasi itulah siswa tahu bagaimana kualitas pekerjaannya dapat
ditingkatkan serta dapat mengulangi prosesnya sampai kualitas terbaik dapat
dicapai.
e. Kualitas pekerjaan yang baik selalu menimbulkan perasaan senang. Para siswa
merasa senang ketika mereka menghasilkan pekerjaan yang berkualitas baik, dan
demikian pula dengan orangtuanya serta gurunya. Perasaan senang ini juga
merupakan insentif untuk meningkatkan kualitas.
f. Pekerjaan yang berkualitas tidak pernah destruktif. Pekerjaan yang berkualitas
tidak pernah dicapai melalui pekerjaan yang merusak seperti misalnya
menggunakan Narkoba (meskipun kadang dirasa menimbulkan rasa senang) atau
menyakiti orang lain, merusak lingkungan, dsb.
Konsep-konsep penting dalam student centered learning :
- Pusat kegiatan belajar ada pada siswa
- Tugas guru tidak lagi mentransfer informasi
- tugas guru adalah memfasilitasi berlangsungnya kegiatan belajar oleh siswa, atau membantu siswa untuk belajar
- belajar adalah kegiatan aktif dan self directed.
- Pembelajar harus secara aktif melakukan refleksi untuk meningkatkan belajarnya
- Motivasi belajar harus muncul secara intrinsic dari siswa
- Belajar adalah aktivitas yang bersifat individual, sosial dan kolaboratif.
- Guru bertindak sebagai fasilitator
- Belajar adalah kegiatan bersama antara guru dan siswa
- Pembelajar menentukan sendiri tujuan, metode untuk meraih tujuan tersebut, serta proses ujian untuk mengukur keberhasilan, dengan bantuan dan arahan guru.
- Keahlian belajar akan meningkatkan kualitas belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong berikan komentarnya ya....???