Minggu, 07 Juni 2009

PRINSIP-PRINSIP PSIKOLOGIS PEMBELAJARAN

Bekal bagi para guru untuk dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator salah satunya adalah memahami prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa. Ada lima faktor yang penting diperhatikan dalam prinsip psikologis pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu: (a) Faktor Metakognitif dan kognitif yang menggambarkan bagaimana siswa berpikir dan mengingat, serta penggambaran faktor-faktor yang terlibat dalam proses pembentukan makna informasi dan pengalaman; (b) Faktor Afektif yang menggambarakan bagaimana keyakinan, emosi, dan motivasi mempengaruhi cara seseorang menerima situasi pembelajaran, seberapa banyak orang belajar, dan usaha yang mereka lakukan untuk mengikuti pembelajaran.
Kondisi emosi seseorang, keyakinannya tentang kompetensi pribadinya, harapannya terhadap kesuksesan, minat pribadi, dan tujuan belajar, semua itu mempengaruhi bagaimana motivasi siswa untuk belajar; (c) Faktor Perkembangan yang menggambarkan bahwa kondisi fisik, intelektual, emosional, dan sosial dipengaruhi oleh faktor genetik yang unik dan faktor lingkungan; (d) Faktor Pribadi dan sosial yang menggambarkan bagaimana orang lain berperan dalam proses pembelajaran dan cara-cara orang belajar dalam kelompok. Prinsip ini mencerminkan bahwa dalam interaksi sosial, orang akan saling belajar dan dapat saling menolong melalui saling berbagi perspektif individual; (e). Faktor Perbedaan Individual yang menggambarkan bagaimana latar belakang individu yang unik dan kapasitas masing-masing berpengaruh dalam pembelajaran. Prinsip ini membantu menjelaskan mengapa individu mempelajari sesuatu yang berbeda, waktu yang berbeda, dan dengan cara-cara yang berbeda pula. Berikut akan diuraikan penjabaran masing-masing faktor.
A.Faktor Metakognitif dan Kognitif

Prinsip 1: Dasar proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses alamiah
untuk mencapai tujuan yang bermakna secara pribadi, bersifat aktif, dan melalui
mediasi secara internal, merupakan proses pencarian dan pembentukan makna
terhadap informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi unik, pemikiran,
dan perasaan siswa (siswa).
Prinsip 2: Tujuan proses pembelajaran. Siswa mencari untuk menciptakan makna,
representasi pengetahuan melalui kuantitas dan kualitas data yang tersedia.
Prinsip 3: Pembentukan pengetahuan. Siswa mengkaitkan informasi baru dengan
pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki melalui cara-cara yang unik dan penuh
makna.
Prinsip 4: Pemikiran tingkat tinggi . Startegi tingkat tinggi untuk ”Berikir tentang
berpikir”- untuk memantau dan memonitor proses mental, memfa-silitasi kreativitas
dan berpikir kritis.

B. Faktor Afektif

Prinsip 5: Pengaruh motivasi dalam pembelajaran. Kedalaman dan keluasan
informasi diproses, serta apa dan seberapa banyak hal itu dipelajari dan diingat
dipengaruhi oleh: (a).kesadaran diri dan keyakinan kontrol diri, kompetensi, dan
kemampuan, (b). kejelasan nilai-nilai personal, minat, dan tujuan, (c). harapan pribadi
terhadap kesuksesan dan kegagalan, (d). afeksi, emosi, dan kondisi pikiran secara
umum, dan (e). tingkat motivasi untuk belajar.
Prinsip 6: Motivasi intrinsik untuk belajar. Individu pada dasarnya memiliki rasa
ingin tahu dan menikmati pembelajaran, tetapi pemikiran dan emosi negatif (misalnya
perasaan tidak aman, takut gagal, malu, ketakutan mendapat hukuman, atau
pelabelan/stigmatisasi)dapat mengancam antusiasme mereka.
Prinsip 7: Karakteristik tugas-tugas pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi. Rasa ingin tahu, kreativitas, dan berpikir tingkat tinggi dapat distimulasi
melalui tugas-tugas yang relevan, otentik yang memiliki tingkat kesulitan dan
kebaruan bagi masing-masing siswa.
C. FAKTOR PERKEMBANGAN
Prinsip 8: Kendala dan peluang perkembangan. Kemajuan individual dipengaruhi
perkembangan fase-fase fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang merupakan
fungsi genetis yang unik serta pengaruh faktor lingkungan.

D. FAKTOR PERSONAL DAN SOSIAL
Prinsip 9: Keberagaman sosial dan budaya. Pembelajaran difasilitasi oleh interaksi
sosial dan komunikasi dengan orang lain melalui seting yang fleksibel, keberagaman
(usia, budaya, latar belakang keluarga, dsb) dan instruksional yang adaptif.
Prinsip 10: Penerimaan sosial, harga diri, dan pembelajaran. Pembelajaran dan
harga diri sangat terkait ketika individu dihargai dan dalam hubungan yang saling
peduli satu dengan yang lain sehingga mereka dapat saling mengetahui potensi,
menghargai bakat-bakat unik dengan tulus, dan menerima mereka saling dapat
menerima sebagai individu.

E. FAKTOR PERBEDAAN INDIVIDU
Prinsip 11: Perbedaan individual dalam pembelajaran. Meskipun prinsisp-prinsip
dasar pembelajaran, motivasi, dan instruksi afeksi berpengaruh terhadap semua
siswa (termasuk suku, ras, jender, kemampuan fisik, agama, dan status sosial), siswa
memiliki perbedaan kemampuan dan preferensi dalam model dan strategi
pembelajaran. Perbedaan-perbedaan ini merupakan pengaruh dari lingkungan (apa
yang dipelajari dan dikomunikasikan dalam budaya dan kelompok sosial yang
berbeda) dan keturunan (apa yang muncul sebagai fungsi genetis).
Prinsip 12: Filter kognitif. Keyakinan personal, pemikiran, dan pemahaman berasal
dari pembelajaran dan interpretasi sebelumnya, hal ini
dapat menjadi dasar
individual dalam pembentukan realitas dan interpretasi pengalaman hidup.
Tina Afiatin – www.inparametric.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong berikan komentarnya ya....???